STUDI KASUS UNTUK SMP_SUPERVISI AKADEMIK


Situasi                         :
Pada awal tahun ini, tepatnya tanggal 16 Januari 2011 saya pindah tugas dari salah satu SMA ke tempat saya yang sekarang di SMPN.12 Kota Sukses Makmur, Berhubung saya bergabung pada awal semester genap di sekolah tersebut, saya hanya melanjutkan program tahun pelajaran berikutnya dan mencoba menanyakan program yang akan dilakukan dalam semester genap, baik untuk kelas VII, VIII, dan IX. Namun, hampir semua guru tidak mempunyai program dan perangkat pembelajaran, kecuali hanya ada daftar hadir dan daftar nilai siswa.  Salah seorang guru dengan santainya mengatakan “Yang penting bagi siswa  selama ini,  gurunya tetap hadir/tidak kosong saja sudah bersyukur”.

Hal lain yang saya hadapi adalah :
1.     ketika saya menanyakan kepada guru yang lain, selama ini sudah berapa kali diadakan supervisi kelas, dengan gaya khasnya sambil mengangkat bahunya mengatakan tidak pernah ada, dan sambil mengingat-ingat kembali dia mengatakan dia pernah disodorkan format penilaian supervisi untuk diisi sendiri sesuai dengan penilaian hati nuraninya. 
2.     ketika saya akan membuat jadwal penilaian kinerja banyak guru-guru yang menanyakan apakah memang harus disupervisi sehubungan dengan status mereka guru tidak tetap (GTT).




Pertanyaan            :
  1. Apa masalah utamanya?
  2. Mengapa masalah itu menjadi yang utama?
  3. Jika Saudara yang menjadi Kepala Sekolah, bagaimana tindakan Saudara untuk menyelesaikan masalah tersebut? Apa alasan dari tindakan Saudara tersebut?
Previous Post Next Post